Sabtu, 23 Februari 2008

Terapi Stem Cell Untuk Penyakit Keganasan Pada Darah

29/03/2007 - Scientific Medicastore

Penyakit keganasan pada darah seperti chronic lymphatic leukemia atau thalassemia mayor memerlukan lebih dari sekedar terapi konvensional. Penyakit tersebut memakan waktu bertahun-tahun untuk mengobatinya dan tidak ada kepastian sembuh.

Dalam beberapa tahun ini, ada kemajuan di dunia medis terutama pada bidang hematologi dan transplantasi stem cell. “Stem cell ini merupakan gelombang kelima dalam sejarah dunia pengobatan setelah penggunaan bahan alam (herbal), deteksi zat-zat yang melekat pada jaringan yang berlanjut pada penemuan obat sifilis (screening), penemuan penisilin oleh Alexander Flemming, dan bioteknologi,” ungkap dr. Boenjamin, chairman sebuah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.

Terapi stem cell telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit keganasan darah yang sulit diobati dan meningkatkan angka harapan hidup penderita. Syukurnya terapi stem cell telah masuk ke Indonesia, bahkan sudah pernah dilakukan di RS Dharmais.


Stem Cell, Sel Ajaib

Stem cell merupakan sel yang sangat unik karena memiliki potensi yang mengagumkan untuk berkembang biak dan mampu berubah menjadi sel-sel baru atau sel tubuh yang lain. Stem cell bertugas memperbaiki kelainan dalam tubuh dan secara teoritis stem cell dapat terbagi tanpa batas untuk mengisi sel-sel lain untuk tubuh selama manusia atau hewan tersebut masih hidup.

Saat sebuah stem cellterbagi, setiap sel baru memiliki potensi untuk tetap menjadi stem cell atau menjadi sel-sel yang berbeda dengan fungsi yang lebih khusus, seperti sel otot, sel darah merah, sel otak, sel hati, sel ginjal dan lain-lain.





Sumber stem cell adalah :

  1. Stem cell dari embrio (embryonal stem cells)

    Diambil dari embrio pada fase blastosist. Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung stem cellembrionik. Sel-sel diisolasi dari masa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. Stem cell akan terspesialisasi menjadi sel–sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal.

  2. Stem cell dewasa (adult stem cells)

    Salah satu diantaranya adalah stem cell hematopoietik (hematopoietic stem cells) stem cell pembentuk darah yang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih dan keping darah yang sehat. Biasa ditemui pada sumsum tulang (bone marrow), darah tepi (perifer blood) dan darah tali pusar (umbilical cord blood).



Untuk mendapatkan transplantasi stem cell sehat yang baru untuk menggantikan sel-sel darah yang ganas, penderita bisa mendapatkannya dari:

  • Anggota keluarga yang cocok atau donor yang tidak ada hubungan keluarga (allogenic transplant).
  • Kembar identik (syngenic transplant).
  • Stem cell pasien sendiri yang sudah disimpan sebelumnya (autologous transplant).


Pada manusia, stem cell umumnya bersembunyi di area kurang oksigen pada sumsum tulang. Stem cell akan keluar pada saat tubuh mengalami luka dan menuju daerah yang cedera tersebut. Misalnya, ke dalam sel otak ketika penderita mengalami stroke, ke sel darah merah akibat leukimia muncul, dan seterusnya. Namun, stem cell tidak mampu menolong ketika stroke, leukimia atau penyakit lainnya sudah menjadi parah.


Harapan Baru Penyakit Keganasan Darah

Stem cell ini merupakan harapan baru untuk mengobati penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan. Pengobatan dengan stem cell ini disebut juga transplantasi seluler. Stem cell dapat dispesialisasi menjadi sel-sel saraf di otak, sel-sel otot jantung, sumsum tulang belakang, dan sel-sel tubuh lainnya.

Stem cell ini dikultur (dikembangbiakan di laboratorium) misalnya menjadi sel-sel jantung lalu sel-sel jantung baru tersebut dikendalikan terlebih dahulu baru kemudian dimasukkan lewat kateter ke jantung.

Terapi stem cell yang rutin digunakan untuk mengobati penyakit saat ini adalah transplantasi stem cell dewasa dari sumsum tulang belakang dan darah perifer serta darah tali pusat bayi.
A. Stem Cell Sumsum Tulang Belakang

Terapi stem cell yang dikenal baik sekarang ini adalah transplantasi stem cell sumsum tulang belakang yang digunakan untuk mengobati leukimia dan kanker lain yang termasuk penyakit keganasan darah.

Leukimia adalah kanker sel-sel darah atau leukosit. Seperti sel-sel darah merah lain, leukosit dibuat dalam sumsum tulang belakang melalui sebuah proses yang dimulai dengan stem cell dewasa multipoten (dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel penting dalam tubuh). Leukosit dewasa dilepaskan ke dalam aliran darah dimana mereka bekerja untuk melawan infeksi dalam tubuh.

Disebut leukimia ketika leukosit mulai tumbuh dan berfungsi abnormal menjadi kanker. Sel-sel abnormal ini tidak dapat melawan infeksi dan dapat mengganggu fungsi organ lain.

Terapi leukimia bergantung pada menghilangkan leukosit abnormal pada pasien dan membiarkan sel yang sehat untuk tumbuh pada tempatnya. Satu cara untuk lakukan ini melalui kemoterapi menggunakan obat yang keras untuk mencari dan membunuh sel-sel abnormal.

Ketika kemoterapi sendiri tidak dapat menghancurkan sel-sel abnormal, tenaga medis kadang lebih memilih transplantasi sumsum tulang belakang.

Pada transplantasi sumsum tulang belakang, stem cell sumsum tulang belakang pasien tergantikan dengan donor sehat yang cocok. Untuk melakukan hal ini, sumsum tulang belakang pasien dan leukosit abnormal pertama-tama dihancurkan menggunakan kombinasi terapi dan radiasi.

Selanjutnya, sampel donor sumsum tulang belakang yang mengandung stem cell yang sehat dimasukkan ke dalam aliran darah pasien. Jika transplantasi sukses, stem cell akan berpindah ke sumsum tulang belakang pasien dan memproduksi leukosit sehat yang baru untuk menggantikan sel-sel abnormal.

B. Stem Cell Darah Perifer

Sebagian besar stem cell darah tersimpan di dalam sumsum tulang belakang, sementara sejumlah stem cell muncul dalam aliran darah. Stem cell darah perifer multipoten dapat digunakan seperti sumsum tulang belakang untuk mengobati leukemia, kanker lain dan berbagai gangguan darah.

Stem cell dari darah perifer lebih mudah untuk dikumpulkan dibandingkan dengan stem cell sumsum tulang belakang yang harus diekstrak dari dalam tulang. Hal ini yang membuat stem cell darah perifer merupakan pilihan pengobatan yang tidak seefektif stem cell sumsum tulang belakang. Karena ternyata, stem cell darah perifer jumlahnya sedikit dalam aliran darah sehingga mengumpulkan untuk melakukan transplantasi dapat menimbulkan masalah.

C. Stem Cell Darah Tali Pusat

Bayi baru lahir tidak membutuhkan tali pusat sehingga tali pusat ini akan dibuang. Dalam beberapa tahun ini, darah kaya akan stem cell multipoten ditemukan dalam tali pusat terbukti berguna dalam mengobati beberapa jenis masalah kesehatan yang sama pada pasien yang diterapi dengan stem cell sumsum tulang belakang dan darah perifer.

Transplantasi stem cell darah tali pusat lebih sedikit untuk ditolak dibandingkan stem cell sumsum tulang belakang dan darah perifer. Hal ini mungkin disebabkan stem cell sumsum tulang belakang dan darah perifer belum berkembang sehingga dapat dikenali dan diserang oleh kekebalan tubuh resipien.

Juga, karena darah tali pusat baru memiliki sedikit sel-sel kekebalan yang berkembang, sehingga risiko kecil sel-sel yang ditransplantasi akan menyerang tubuh resipien, sebuah masalah yang disebut penyakit graft versus host.

Baik keanekaragaman dan ketersediaan stem cell darah tali pusat membuat menjadi sumber poten untuk terapi transplantasi.

Terapi stem cell seakan menjadi titik terang dalam dunia gelap yang dihadapi para penderita penyakit keganasan darah seperti multiple myeloma, chronic lymphatic leukemia,dan thallasemia mayor.

Tapi ternyata, tidak hanya mereka melainkan penderita penyakit lainnya juga dapat disembuhkan karena terapi stem cell di luar negeri telah terbukti berhasil mengobati penyakit, infark miokard jantung, stroke, alzheimer, dan lain-lain.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ada info gak efek dari pendonoran sumsum tulang, bgi sipendonornya??